Sabar Mana yang Tanpa Batas?

Ketika sabar yang dimiliki seseorang harus tebang pilih. Aku yang harus sabar dari beberapa tahun terakhir sampai detik ini untuk memahami kamu, semua emosi kamu, semua tantrum kamu, semua egoisme kamu, sedangkan kamu yang entah benar sabar atau nggak menunggu dan mendampingi aku sejak dulu, ya memang, semua usaha yang aku lakukan belum menemukan hasilnya, tapi aku selalu nikmati, aku ngeluh? ya, tapi nggak sesering kamu, dan itu pun jarang ke kamu. Kalau aku curhat ke kamu, biasanya kamu jadi ikutan kesal dan overthinking dan ujung-ujungnya badmood, dan itu kenapa aku memutuskan untuk gak ngeluh dan curhat lagi ke kamu.

Hanya ruang ini yang sabar mendengarkan keluhan aku tanpa emosi dan tantrum. Aku pasrah, aku gak akan mendebat kamu lagi, apapun itu, no aku gak sendiri, aku masih punya Allah... Aku udah janji untuk pasrah.

Aku belum bisa sabar, ya, aku masih belajar sabar...

Postingan populer dari blog ini

Ruang untuk Berisik Sendiri

Ternyata dari Dulu Aku Lupa Diri Sendri